Selasa, 21 April 2015

Cukup aku,,,

"Besok aku akan tiba dijakarta" pesan singkat itu aku kirimkan kepada sahabat lamaku saat masih sama-sama kuliah dulu, mungkin saja dia sudah lupa padaku atau mungkin ah entahlah aku tak mau berpikir yang tidak-tidak.
Sudah 5thn aku tinggal dipalembang tepatnya bekerja disana,setahun selepas aku diwisuda dan mendapat gelar (sarjana pendidikan) aku putuskan untuk mengabdi pada dunia pendidikan.Aku menjadi guru disebuah sekolah yang baru didirikan pada saat aku ditempatkan disana.
Tak ada angin dan tak ada hujan aku memutuskan untuk pulang kejakarta aku tak mengabari orang rumah sama sekali aku berniat memberi kejutan kepada mereka semua.
Besok hari keberangkatan ku ...

Jakarta masih saja sama,kota metropolitan dengan julukan kota sejuta mall bagaimana tidak setiap tikungan jalan pasti ada mall hahah agak berlebihan sih tapi begitulah kotaku dan kota termacet bahkan saking macetnya aku sampe tertidur pulas ,
"Neng neng sudah sampe..."
Terkejut aku dibangunkan supir taxi yang katanya menunggu setengah jam untuk membangunkan ku,jadi tak enak hati.
"Maaf pak,terimakasih yah..."
Dengan mata merah dan penampilan yang berantakan aku tiba dirumah dengan selamat .

"Assalamuallaikum"
"Waallaikum sallam"
Sungguh bukan main seisi rumah gaduh dengan kedatangan ku dan umi ku tak berhenti menangis dan menciumiku terakhir kita bertemu 3thn yang lalu itu pun umi yang kesana bersama kaka perempuanku.sekarang kakak kakak ku sudah menikah semua aku anak ketiga dari tiga bersaudara mereka semua sudah tinggal bersama pasangan nya masing masing dan tentunya aku sudah mendapat panggilan tante dari empat keponakan yang lucu lucu.
 "Sudah umi jangan menangis,aku sudah disini nisa janji tidak akan pergi lagi"
Kalimat yang seharusnya 5thn yg lalu aku ucapkan pada umiku
Seakan tidak percaya umi hanya diam,setahu ku jika umi diam dia tahu kalo aku hanya menenangkannya saja.

Sehari dijakarta rasanya sudah cukup untuk aku beristirahat menghilangkan lelah dan capek,sekarang saatnya aku memberi kabar kepada teman2 lama dari SD - kuliah sampai2 tukang nasi kuning langgananku aku sms juga .

Pesan singkat yang aku kirim 3hari lalu kepadanya belum dibalas juga apa nomernya sudah tidak aktif lagi,aku hanya menunggu balasan darinya saja ya cukup dia.
Sore harinya sahabat2 kuliah ku mengajakku pergi keluar sekedar melepas rindu dan mengenang masa kuliah dulu dan tentunya mereka membawa serta suami dan anak-anaknya , aku terdiam apa hanya aku saja yg belum menikah jangankan menikah pasangan saja aku belum ada .diusiaku yang sudah 28thn seharusnya aku memang sudah menikah bahkan sudah punya anak.
Kami tertawa mengenang masa kuliah dulu dan ya Tuhan aku berhenti bersuara cukup lama, dia "sahabat lamaku" juga membawa seorang wanita dan menggandengnya aku tersenyum lalu berdiri menyalaminya dan seolah tidak terjadi apa-apa memang tak terjadi apa-apa seharusnya,dia memperkenalkan wanita yang dia sebut Calon istrinya itu semua sahabat ku yang tahu perasaanku padanya melihatku secara bersamaan, Tuhan tolong cukup untuk kejutan hari ini aku menyerah untuk pura-pura berbahagia aku ingin segera pulang. 
Sungguh ini memang hari untuk ku bersedih ,dia sebut saja rudi menawarkan pulang bersama karena memang arah jalan rumah kami sama tentunya setelah mengantar calon istrinya itu setelah wanitanya turun dan sampai dirumahnya aku pindah duduk didepan bersebelahan dengannya sesak rasanya dadaku tak ada percakapan selama perjalanan.
"Sampai kapan kamu dijakarta?"
Suara nugroho memecah kesunyian kami
"Belum tahu" singkatku menjawabnya
"Calon suamimu tidak kau bawa juga kejakarta?" Lagi dia bertanya
"Tidak" lalu hening sampai tiba dirumahku,aku turun dan berpamitan
"Terimakasih tumpangannya dan aku belum punya pasangan" aku bergegas pergi.

Seminggu setelah kejadian malam itu aku menjadi tak banyak bicara,tak tahu apa yang membuat ku menjadi berubah  380 derajat dari nisa yang terkenal cerewet dan manja ,aku hanya bermalas-malasan dan tidak banyak kegiatan yang aku lakukan.
Pikir ku dari pada dijakarta apa tidak sebaiknya aku kembali kepalembang untuk mengajar lagi ,mungkin saja semangat ku akan kembali .
 
Dengan berhati-hati aku berusaha bicara pada keluargaku terutama umi yang sedari tadi kembali menangisiku ,
"Umi tolong jangan menangis,aku pasti kembali umi aku hanyak bekerja disana kita masih bisa telpon,video call dan sebagainya bahkan umi bisa kesana mengunjungiku"
Aku berusaha menenangkan umiku
"Mau sampai kapan kamu disana ,mau kapan kamu menikah,umi mau ngeliat kamu bahagia sebelum umi meninggal " timpal umi dengan pelukan yang semakin erat,
Perlahan air mataku jatuh tak terbendung,tolong Tuhan jangan ambil umi sampai aku tidak membuatnya menangis lagi.

Pagi ini aku sudah bersiap-siap untuk kebandara,keluarga dan sahabatku ikut serta mengantarkanku kecuali dia yang katanya sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya yang akan digelar sebulan lagi,ya sebulan bukan waktu yang lama untuk aku tetap bertahan dan berpura-pura bahagia ya pura-pura.

"Semuanya aku pergi yah,aku pasti balik jakarta ko"
Satu-satu kupeluk erat sayangnya umi tidak ikut ,mungkin sampai saat ini pun umi masih menangisi kepergianku,maaf umi.
Suara speaker terus memberi tahu semua penumpang termasuk aku bahwa ini sudah waktunya kami berangkat.
Langkahku masih berat rasanya,belum sebulan tapi aku sudah harus meninggalkan jakarta.
Aku menarik napas lalu aku berjalan pergi.

"Nisa,aku bohong tidak memikirkan mu selama bertahun-tahun"
Suara itu ya suara itu,semakin dekat dan aku mengenal suara itu 
"Kamu" 

"Aku mencintaimu" kata-kata itu yang sedari dulu aku tunggu , pengakuan kamu bahwa ya bukan hanya aku yang memikirkan mu. 
"Tapi terlambat kamu akan menikah dan aku harus pergi" aku berbalik kembali membawa koper ku melangkah menuju keberangkatan.

Lelaki itu masih berdiri ditempat tadi sekarang dia menangis ,,, aku juga mencintaimu sangat mencintaimu tapi aku tidak mau menjadi wanita yang egois membiarkan wanita lain menangis juga karena kehilangan cintanya cukup saja aku jangan dia ataupun yang lainnya,cukup aku.

Kamu tau rasaku , bagaimana caraku mencintaimu... Aku berbahagia bersama kamu dan wanitamu dari sini aku mendoakan ya dari sini (hati) , terimakasih kamu cinta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar